- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Sumber gambar: https://kumparan.com/
Ditulis: Fatkhuri
Islam menjadi agama mayoritas
di Indonesia. Oleh karena itu, pengaruhnya begitu dominan bukan hanya dalam
konteks kehidupan beragama, melainkan pada dimensi kehidupan lainnya seperti
sosial, politik, ekonomi dan sebagainya. Perdebatan apakah Agama dan politik
perlu saling melengkapi atau dipisahkan menjadi dinamika sepanjang sejarah
kelahiran Indonesia. Tidak jarang, masing-masing kubu baik yang pro maupun yang
kontra terhadap perlu tidaknya agama (Islam) untuk ambil bagian dalam kehidupan
bernegara berakhir dengan ketegangan.
Untuk melihat bagaimana
pendapat kaum muda Indonesia (generasi Z) tentang relasi agama dan politik, Saya
berkesempatan menggali pendapat mereka mengenai hubungan agama dan politik di
Indonesia. Secara umum, generasi Z memiliki pandangan bahwa relasi agama dan
politik tidak dapat dipisahkan, namun agama tidak serta merta harus menjadi
dasar negara. Dengan kondisi keragaman yang ada di Indonesia, Pancasila
dianggap sebagai alat pemersatu bangsa yang harus tetap dipertahankan. Mengenai
pendapat mereka, berikut ini saya uraiakan secara ringkas.
1. Saat ini di Indonesia terdapat
kelompok radikal yang mengatasnamakan agama yang membawa misi untuk menegakan
hukum Islam dalam sistem pemerintahan. Kaum muda harus ambil bagian untuk menanggulangi
narasi islamisme yang dapat membahayakan eksistensi kehidupan berbangsa. Sebagai
bangsa yang plural, kita harus menghargai keragaman baik ideologi, agama, etnik
dan sebagainya.
2. Hubungan antara politik dan
agama tidak dapat dipisahkan. Sikap dan keyakinan bahwa seluruh aktifitas
manusia, tidak terkecuali politik, harus dijiwai oleh ajaran-ajaran agama.
Penting adanya jika seorang penguasa perlu melandaskan agama dalam berkuasa dan
menjadikan kekuasaan tersebut tidak untuk dirinya sendiri, tetapi untuk
kepentingan masyarakat dan juga kepentingan agamanya, menjadikannya landasan
dalam membuat segala kebijakan dan keputusan, karena agama adalah penuntun bagi
seluruh umat didunia. Menempatkan agama dalam berpolitik merupakan suatu yang
penting di Indonesia saat ini karakter utama politik yang cenderung
menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan dan kekuasaan dapat diminimalisir.
3. Politik di indonesia dapat
dikatakan dibawah kendali agama. Dalam contoh kebijakan misalnya, banyak
kebijakan publik yang didasarkan atas pendapat para ulama-ulama besar atau MUI.
Pada kasus ganja atau hal yang memabukkan, hal tersebut merupakan barang haram/illegal
atas dasar fatwa MUI. Selanjutnya, saat ini politik di indonesia menggunakan
tren politik identitas. Ketika suatu aktor politik sudah menguasai basis agama
mayoritas, maka peluang untuk mendapatkan kekuasaan terasa begitu mudah. Islam
merupakan agama yang memiliki pengaruh besar dalam kebijakan dan tata Kelola pemerintahan.
4. Agama dan politik
seharusnya dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena keduanya saling
melengkapi dan menyempurnakan. Bila tidak demikian, maka akan memunculkan
dampak negatif dari keduanya. Penerapan demokrasi dalam praktiknya lebih
dominan dengan hasrat untuk meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara
sehinggga menyebabkan runtuhnya rasa kemanusiaan. Politik seolah hanya tentang
kekuasaan saja tanpa menjadikan politik sebagai gagasan kebangsaan terbaik
untuk kesejahteraan rakyatnya. Agama sejatinya diharapkan dapat mengeliminasi
karakter utama politik yang cenderung menghalalkan segala cara untuk meraih
tujuan dan kekuasaan.
5. Yang menyatukan masyarakat
Indonesia adalah pancasila. Pancasila menyatukan kita semua dari berbagai macam
perbedaan, menjembatani kesenjangan. Mungkin saja tiap tiap orang menggunakan
agama masing-masing, namun untuk menanamkan sikap bernegara dalam bermasyarakat kita semua
harus mampu menanamkan ideologi Pancasila.
Oleh karna itu masing masing dari kita semua harus yakin bahwa pancasila
dapat menjadi jalan tengah dari prombematika yang disebutkan. Dengan sinergi
politik dan agama memberikan konstribusi positif dalam pembangunan suatu bangsa.
6. Politik di Indonesia saat
ini sangat dipengaruhi oleh agama, masih banyak ormas-ormas radikal yang
mengatasnamakan agama dan umat serta menggunakan kekerasan padahal menurut saya
tidak ada agama manapun yang mengajarkan kekerasan. Mungkin hal tersebut terjadi
lebih karena misi kepentingan pribadi atau kelompok itu sendiri. Pemaksaaan
kehendak bisa memecah belah masyarakat Indonesia dan perang antar saudara,
karena selalu menganggap Agamanya yang paling bagus dan dialah yang paling
benar.
7. Rasya Alferina -
1810413128. menurut saya relasi agam dan
politik tak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia. Keduanya mengatur tata cara hidup manusia dari lahir, bangun
tidur, hingga tidur lagi. Dalam konteks ke-Indonesiaan, dinamika hubungan agama
dan politik sudah muncul sejak awal Republik ini berdiri. Perdebatan ideologis
dalam Konstituante tentang dasar negara dengan menggunakan Islam atau ideologi
yang lain, merupakan titik puncak dinamika hubungan agama dan politik di
Indonesia. Sebagai contoh, dalam ilmu politik terdapat pemilihan pemimpin
berdasarkan demokrasi. Konsep itu didapat dari ilmu agama yang tidak
menginginkan adanya perpecahan, namun ada juga golongan yang masih
menganggap bahwa relasi agama dan negara
di Indonesia itu sendiri hingga kini
tidak ada kejelasan.
8. Kaitan politik dan agama
di Indonesia masih di dominasi oleh sekulerisme. Karena pada dasarnya hukum di
Indonesia menggunakan hukum sipil dan sangat jauh dari hukum agama islam yang
tertera pada Al Quran. Selain itu alasan
Indonesia tidak menggunakan hukum agama karena Agama Islam hanya menjadi Agama
mayoritas bukan sebagai Agama resmi, berbeda dengan Malaysia dan Brunei
Darusallam. Walaupun Indonesia mayoritas
agama Muslim tetapi masyarakat di Indonesia mempunyai mahzab, aliran dan
golongan yang berbeda". Dan juga
Indonesia mempunyai berbagai agama lain. Mungkin ini sebagai faktor Indonesia
masih dominan menggunakan sistem yang sekuler dibanding Sistem Agama.
9. Sejatinya di Indonesia
sebagai negara Pancasila yang menjunjung tinggi aspek Ketuhanan Yang Maha Esa, oleh
karena itu setiap kehidupan kebangsaan tentu tidak bisa jauh dari aspek
keagamaan termasuk sosiologis maupun politis. Namun, yang terjadi sekarang
ketika tidak adanya pedoman kuat yang melandasi setiap perilaku keagamaan
membuat adanya upaya yang salah arti, terutama dalam mengembangkan aspek
politik kepada keagamaan yang seringkali disalahgunakan untuk menguntungkan
suatu pihak dan menjatuhkan pihak lainnya. Tentu yang seharusnya bisa dilakukan
oleh Pemerintah sendiri Agama tentu diperkuat sebagai suatu esensi yang
menselaraskan antara Kehidupan Berbangsa sendiri, bukan disalahgunakan pada
kepentingan tertentu yang membuat disintegrasi, maka perlu pula Pancasila
sebagai Dasar Negara juga dibarengi dalam kehidupan keagamaan yang hendaknya
saling menghargai satu sama lain. Maka Agama hendaknya menyempurnakan segalanya
dan mempersatukan tentunya dikalangan umat manusia sendiri.
Baca juga:
Comments
Post a Comment