Pendapat Generasi Z tentang Pelayanan Publik



Sumber Gambar: https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/

Ditulis: Fatkhuri

Generasi Z adalah kelompok generasi dalam rentang waktu kelahiran 1997-2012. Generasi ini juga sering disebut sebagai iGeneration atau Generasi Internet. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah generasi Z di Indonesia cukup dominan, yakni 27,94% dan generasi milineal berjumlah 25,87%  (puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id). Dengan komposisi tersebut, Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk dengan dominasi generasi muda (Generasi Z dan Milenial) dengan rentang usia 8-39 tahun sebesar 53,81%. Fakta berikutnya adalah saat ini Indonesia sedang menikmati bonus demografi di mana jumlah usia produktif (15-64) begitu melimpah (70%) dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 270, 20 juta. Menariknya, dari mereka yang termasuk dalam usia produktif, 25,87 % adalah sumbangan dari kelompok usia muda (Generasi Milenial). Dominasi generasi muda (kaum Milenial dan Z) juga bisa menjadi berkah tersendiri bagi bangsa. Ini artinya Indonesia saat ini banyak disesaki dengan jumlah usia produktif yang relatif bisa cepat beradaptasi dengan perubahan dunia terutama memasuki industri 4.0. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik kelompok muda sebagaimana diuraikan di atas, sebagai kelompok generasi internet. Sebagaimana atribut yang melekat pada generasi Z, banyak ahli menguraikan bahwa kelompok ini memiliki kharakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi yang akan memegang estafet kepemimpinan 15-20 tahun ke depan ini memiliki visi yang jauh ke depan, perspektif yang lebih terbuka tentang kehidupan, cara kerja yang berbeda dan yang tidak kalah penting lagi adalah pemanfaatan teknologi menjadi bagian integral dari kehidupan mereka.


Generasi Z dan Pelayanan Publik


Di usianya yang saat ini cukup muda dan umumnya dalam masa studi, penting untuk mengetahui pendapat Generasi Z tentang tata kelola pemerintahan, yang salah satunya adalah terkait pelayanan publik. Bagaimana pendapat generasi ini yang dalam derajat tertentu memiliki pandangan yang berbeda dengan generasi sebelumnya tentang isu pelayanan publik penting untuk digali. Apa strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi warga dalam pandangan mereka? Di bawah ini adalah beberapa pendapat mereka tentang strategi meningkatkan efektifitas pelayanan publik.


  • Pemerintah harus memperbaiki kualitas manajemen pelayanan (jasa), dengan melakukan minimalisasi kesenjangan antara tingkat layanan yang disediakan organisasi dengan harapan dan keinginan customer. 
  • Pemerintah perlu memanfaatkan teknologi di mana pelayanan publik perlu melakukan transformasi pelayanan secara online.  Teknologi tentu sangat bermanfaat untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan publik dan dapat mengurangi terjadinya kecurangan dalam pengelolaan keuangan di dalam pelayanan publik. Oleh karena itu, perlu mendorong inovasi birokrasi karena pemanfaatan teknologi merupakan sesuatu yang penting. Contoh penggunaan teknologi dalam pelayanan publik saat ini (di masa pandemi) adalah penggunaan aplikasi peduli.lindungi yang diperuntukkan untuk warga yang ingin melakukan vaksinasi dll, merupakan salah satu contoh baik dalam peningkatan efektifitas pelayanan.
  • Pemerintah harus mempelajari isu yang tengah berkembang di masyarakat.  Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan monitoring terhadap problem atau masalah yang dibutuhkan warga . Pemerintah juga harus memiliki komitmen untuk terus melakukan perubahan sehingga kualitas pelayanan publik baik barang maupun jasa terus mengalami peningkatan.
  • Kualitas SDM harus menjadi perhatian. Pelayanan publik akan efektif ketika pemerintah memiliki SDM professional yang mencerminkan sifat-sifat pengabdian kepada kepentingan umum, mengayomi masyarakat kecil, jujur dan memiliki tanggung jawab.
  • Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelayanan. Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik juga harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut dengan memberikan informasi secara lengkap mengenai prosedur yang mudah, cepat, transparan, dan efisien. Selain itu pelayanan publik harus dapat dijangkau dengan mudah oleh warga negara yang membutuhkan.
  • Pelayanan public harus fleksibel sehingga pelayanan dapat berlangsung lebih efektif. Caranya dengan menyederhanakan sistem birokrasi yang berbelit dan memakan waktu.
  • Pemerintah perlu melakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor determinan dalam tata Kelola pelayanan
  • Pemerintah perlu melakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. Hal ini akan efektif karena pihak swasta memiliki birokrasi administrasi yang lebih sedikit daripada pemerintah, sehingga pengelolaan pelayanan publik bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Itulah pandangan kelompok Generasi Z tentang pelayanan publik. Sebagian dari mereka tentu saja belum banyak bersinggungan dengan birokrasi. Namun, pendapat mereka sangat berharga bagi pemerintah untuk peningkatan kualitas layanan di masa depan. 
  

Sumber tulisan dirangkum dari pendapat Mahasiswa Kelas Mata Kuliah Politik Pelayanan Publik.

Baca juga: E-Government: Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Comments