Memaknai Reuni


Sumber gambar: https://schoolofparenting.id/

Ditulis: Fatkhuri

Pernahkah kalian mendengar istilah reuni? Nama ini tentu tidak asing bagi mereka yang pernah menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman di sekolah atau bangku kuliah. Kegiatan reuni seringkali diselenggarakan oleh mereka yang telah menamatkan studi untuk melepas kangen. Kegiatan ini bisa dilaksanakan kapan pun tanpa terikat waktu. Bisa dilaksanakan saat lebaran (Idul Fitri), akhir tahun, atau kapan saja tergantung kesepakatan para alumni.

Di Indonesia, gebyar reuni biasanya begitu bergema dan tersebar luas di seluruh nusantara melalui sarana alat komunikasi media sosial, grup WA dan lain sebagainya. Reuni pun menjadi tempat di mana dahaga kerinduan dapat kembali terobati. Semua yang hadir dapat melepas kangen melalui acara ini. Dapat dipastikan keriuhan suasana bertemunya alumni yang sekian lama terpisah jarak dan berserak di seluruh pelosok nusantara tak terhindarkan. Suasana menjadi ramai, beragam masalah pribadi sejenak hilang. Mereka saling merajut interaksi tanpa dibatasi ikatan formal. Interaksi menjadi cair, bahkan tidak lagi mengenal kelas. Reuni sejenak dapat menjadi gelanggang menciptakan masyarakat tanpa kelas. Meskipun beberapa alumni telah menjadi pembesar (kyai, akademisi, pejabat, pengusaha sukses, guru, dan sejenisnya), mereka “sejenak” tak lagi menggunakan status itu untuk menjalin interaksi dengan sesama sahabat lama. Sudah bisa ditebak, suasana yang terbangun lebih bersifat mesra, gayeng, guyub dan penuh canda tawa.


Makna Reuni

Secara etimologi, reuni berasal dari kata “re” yang berarti kembali, dan “uni” artinya bersatu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, reuni dimaknai sebagai “pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama.” Merujuk pada pengertian tersebut, sangat tepat jika reuni dapat menjadi ajang melepas rindu, arena untuk menapaktilasi (membuka) tabir memori masa lalu di berbagai obyek yang dahulu pernah menjadi saksi bisu saat menjadi mahasiswa.

 

Bagi alumni, reuni dapat menghadirkan energi positif melalui ikatan emosional yang makin erat antar-sesama alumni. Ikatan emosional tersebut dapat menjadi berkah (bonus) jika mampu ditingkatkan menjadi ikatan formal melalui berbagai kerjasama dalam bentuk apapun sesuai bidang (concern) masing-masing seperti bisnis, dan seterusnya. Dengan demikian, reuni yang tujuan awalnya hanya untuk melepas kangen,  dapat melahirkan visi baru untuk berjuang bersama menuju apa yang dicita-citakan. Sedangkan bagi institusi sekolah atau kampus, kehadiran alumni merupakan berkah tidak terkira jika kehadirannya dapat dimanfaatkan dengan baik. Kehadiran alumni tidak saja menjadi ajang bertemunya guru dan dosen dengan mantan murid dan mahasiswanya, tetapi harus dimanfaatkan untuk kepentingan mengetahui profil lulusannya melalui tracer study. Tracer study merupakan penelusuran alumni khususnya dalam hal profesi yang dijalaninya dan untuk melihat sejauhnya mana pemanfaatan ilmu pengetahuan selama belajar di sekolah dan kuliah relevan dengan bidang kerja saat ini. Tracer study merupakan salah satu tolok ukur mutu sebuah sekolah dan perguruan tinggi. Sekolah dan Perguruan Tinggi akan dinilai berkualitas, salah satunya jika memiliki data base alumni yang terkelola dengan baik. Reuni harus dimaksimalkan untuk kepentingan pendataan alumni dengan profesi masing-masing. Dalam konteks ini reuni menjadi berfungsi ganda, di satu sisi alumni bisa saling melepas rindu, tetapi saat yang sama, institusi Pendidikan dapat melakukan pendataan secara masif untuk para alumninya. Ini tentu kesempatan yang sangat baik karena alumni merupakan asset berharga bagi almamater. Institusi Pendidikan tentunya akan memperoleh penilaian yang maksimal dalam pemenuhan Standar Nasional Pendidikan sebagai tolok ukur mutu Pendidikan jika mereka mampu melakukan pendataan dengan baik.

 

Begitu bermaknannya kegiatan reuni tersebut. Reuni harus dijadikan momentum bukan hanya untuk melepas rindu almamater dan rindu sahabat, tetapi dapat didorong untuk membangun spirit kebersamaan dan solidaritas antar-alumni. Kehadiran alumni harus menjadi agen perubahan yang membawa semangat kebaruan. Dengan semangat kebersamaan, reuni diharapkan dapat melahirkan manusia-manusia yang senantiasa menebar kebaikan untuk sesasamanya, tidak terbatas pada upaya untuk mendekatkan hubungan antara guru-murid dan mahasiswa-dosen saja. Inilah wujud keberkahan melaksanakan reuni yang bisa turut mendukung upaya kemajuan pendidikan dan masyarakat pada umumnya.

 

Baca juga: Pentingnya Bersinergi

Baca juga: Etika Bisnis dalam Islam

 

 

 

 

 

Comments

  1. Betul. Tebarkan kebaikan dimana pun tempatnya. Dimanapun tempat kita, kita akan tetap menjadi orang yg bajk. Jadikan kesempatan berkumpul sebagai memont penuh arti, utk pendidikan, utk spirit perubahan. Tulisan inipun bagian dari menebar kebaikan... Txu

    ReplyDelete
  2. Terimakasih. Ayo manfaatkan waktu kita untuk terus mengampanyekan kebersamaan. Generasi muda mesti memiliki kesadaran tsb sbg modal sosial untuk merawat bangsa yang majemuk ini.

    ReplyDelete

Post a Comment