- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Oleh Fatkhuri
Kabar mengejutkan
datang dari salah satu klub raksasa Spanyol, Barcelona (Barca). Barca
mengumumkan untuk tidak membuat kontrak baru dengan sang legenda hidup La Pulga,
julukan messi. Sinyal keretakan hubungan Messi sebenarnya sudah terlihat sejak
berakhirnya musim kompetisi 2019/2020. Saat itu, Barca yang baru saja
mendatangkan Ronald Koeman sebagai nahkoda baru melakukan restrukturisasi tim,
sehingga beberapa pemain bintang seperti Luiz Suarez dan Arturo Vidal terpaksa
harus dijual.
Messi yang memiliki
hubungan sangat dekat dengan kedua pemain tersebut terutama dengan Suarez sempat
mengajukan protes, bahkan mengancam untuk angkat kaki dari Barca. Namun,
diujung perseteruan tersebut, Messi akhirnya memutuskan untuk bertahan.
Berita perpisahan Messi
dan Barca tentu menjadi isu yang cukup menghebohkan jagad bola saat ini. Kabar
pemutusan hubungan kerja Messi dan Barca tentu bukan sesuatu yang diharapkan
pecinta bola khususnya supporter Barca. Melihat catatan sejarahnya yang
begitu gemilang, rasanya sulit untuk menerima perpisahan keduanya. Messi dan
Barca ibarat dua sisi mata uang, keduanya saling melengkapi dan saling
membesarkan. Dengan torehan prestasi Barca yang luar biasa selama Messi
merumput sejak tahun 2004, publik selalu memberikan stigma bahwa Messi adalah
Barca, dan Barca adalah Messi. Bagaimana pun, Messi dengan skills dan
kejeniusannya yang di atas rata-rata adalah aset terbesar yang pernah dimiliki
Barca. Peraih 6 Ballon d'or dan punya peluang lagi tahun ini setelah membawa Argentina Juara di Copa America telah menorehkan banyak sekali rekor
pribadi, salah satunya adalah menjadi top skor klub ini dengan torehan 672
gol di 778 ajang pertandingan. Namun, itu semua akan menjadi sejarah bagi Messi dan juga Barca yang sejak Jum'at memutuskan untuk berpisah jalan akibat sulitnya mencari titik temu, terutama tentang pemenuhan regulasi financial fairplay.
Perginya Messi tentu
bukan saja akan dirindukan publik penggila bola di negeri Matador tersebut, tetapi
juga akan menerjunkan pamor La Liga di Spanyol. Selain posisi La Liga yang
pamornya akan meredup, dari sisi bisnis sebagaimana diprediksi Marc Ciria
Direktur Diagonal Investmens, kepergian Messi akan berdampak terhadap
pengurangan pemasukan bagi La Liga sampai 30 persen. Bagi klub, hengkangnya Messi
juga berimbas terhadap potensi hilangnya sepertiga pendapatan yang dimiliki klub
seiring dengan nilai kontrak sponsor, upaya pemasaran, dan penjualan tiket yang
hilang (detik.com,30 Juli 2021).
Rasanya sulit
membayangkan hari-hari ke depan tanpa keberadaan Messi, yang telah memberikan
segalanya untuk Barca selama 17 tahun dan membawa pamor La Liga begitu mendunia
dan kompetitif. Semoga tanpa messi Barca
tetap punya taji. Sebaliknya di mana pun messi berlabuh nantinya semoga tetap
produktif mengukir prestasi.
Comments
Post a Comment